Berita

Peta Digital Bantu Industri Layanan Jasa

Pemanfaatan peta digital bukan lagi sebatas memenuhi kebutuhan layanan pemetaan data secara konvensional. Informasi ini menjadi ujung tombak dari industri layanan jasa berbasis digital. Sehingga, informasi yang akurat dapat mendukung kebutuhan navigasi dan akurasi yang ditawarkan sektor industri jasa. Demikian hal ini dikemukakan Ridkzki Kramadibrata, presiden Grab Indonesia, saat menjadi pembicara kunci pada perhelatan Forum Internasional Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia (FIT ISI) 2019, beberapa waktu lalu (28/11/2019) di Jakarta.

pak ridzki

Penyampaian Materi oleh Ridkzki Kramadibrata, presiden Grab Indonesia

FIT ISI merupakan perhelatan tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Surveyor Indonesia, asosiasi profesi untuk Indonesia. Selama sehari (28/11/2019), para praktisi surveyor Indonesia berbagi praktik baik dan mengikuti forum ilmiah dengan tema Spatial Enablement For a Better Indonesia. Tema ini membahas peta digital geospasial untuk memenuhi spatial enabling, yaitu solusi alternatif untuk menggunakan data spasial di berbagai lini, contohnya Google Map.

Presiden Grab Indonesia, Ridkzki Kramadibrata, menjelaskan pemakaian peta digital untuk memenuhi kebutuhan akurasi dan navigasi di industri jasa. “Peta informasi dukung kebutuhan navigasi dan akurasi sektor layanan jasa berbasis digital. Lingkup akurasi ini meliputi akurasi waktu tempuh, rute yang diambil, dan penentuan harga layanan jasa bagi pelanggan,” ujar Ridkzki Kramadibrata, presiden Grab Indonesia, di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
pak ridzki 2

Ketua ISI, Virgo Eresta Jaya, menjelaskan peta digital meliputi informasi geospasial yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu dan pencarian informasi bagi masyarakat Indonesia. “Data spasial dapat memberikan banyak solusi bagi kehidupan sehari-hari, seperti memprediksi berapa waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke kantor atau sesimpel informasi restoran terbaik terdekat,” ujar Ketua ISI, Virgo Eresta Jaya, di Jakarta.

pak virgo 2

Ketua Umum Ikatan Surveyor Indonesia, Virgo Eresta Jaya

Hasanuddin Z. Abidin, Kepala Badan Informasi Geospasial Indonesia, menjelaskan Data dan informasi geospasial merupakan semua jenis data dan informasi yang memiliki elemen lokasi (georeferensi), baik di permukaan, di dalam dan di atas permukaan bumi. Elemen geospasial mencakup lokasi, bentuk (point, line, area atau polligon), informasi (berupa atribut atau karakteristik objek).

pak hasan

Penyampaian materi oleh  Kepala Badan Informasi Geospasial Indonesia,Hasanuddin Z. Abidin

Digitalisasi infrastruktur sosial, dan industri berlangsung semakin cepat di seluruh dunia. Transformasi digital menjadi pilar kebijakan industri. Data dan informasi geospasial umumnya punya volume yang sangat besar atau disebut Big Spatial Data dengan empat karakteristik yaitu skala data (Volume), kecepatan akses streaming data (Velocity), variasi bentuk dari data (Variety), tingkat kejujuran data yang dihasilkan (Veracity)

Pada 2017, Divisi Map Operations dibentuk untuk memenuhi Penambahan jaringan jalan menggunakan data satelit dan jejak GPS, penambahan “little green dots” untuk akurasi titik jemput, venue map (teknologi pemetaan dan navigasi dalam ruang), heat map (teknologi untuk menentukan supply dan demand). Inisiasi program GeoStarts dengan berbagai universitas di ASEAN.

pak hasan 2

Nantinya, peta digital dapat mendukung ekosistem digital di Indonesia, meliputi integrasi pembayaran, navigasi multimoda, AR Navigation and Hotspot, pemetaan akses bagi pejalan kaki, dan penggunaan kendaraan seperti otopet listrik, motor dan mobil. “Disinilah data dan informasi geospasial menjadi semakin penting dan bermanfaat untuk mendukung proses pembangunan di berbagai sektor kehidupan,” jelasnya.

Jakarta, 6 Desember 2019

Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)

Wisma Angsana Unit U  Jalan Rawajati Timur No 1 , Pejaten Timur, Jakarta Selatan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

Close